Xiaomi Berjaya di Luar, Kalah di Negeri Sendiri

Xiaomi Berjaya di Luar, Kalah di Negeri Sendiri Ilustrasi xiaomi. (CNN Indonesia/Agnes Savithri)
Penjualan salah satu raksasa produsen ponsel asal China yakni Xiaomi telah berhasil melebarkan sayapnya hingga dunia internasional. Xiaomi pernah menjadi produk nomor satu di China pada 2014 dan 2015. 

Walaupun telah dijual hingga Eropa, Xiaomi ternyata tidak begitu menjadi favorit di negeri asalnya. Menurut Counterpoint Research, penjualan Xiaomi pada kuartal kedua 2019 masih berada diperingkat keempat yakni 12 persen dari total pangsa pasar. Sementara Huawei berhasil memimpin pasar sebesar 36 persen. 

"Sejak larangan perdagangan oleh AS, Huawei secara agresif meningkatkan strategi penjualan domestiknya mendedikasikan lebih banyak sumber daya untuk mengimbangi penurunan dari pasar luar negeri," kata Research Analyst Couterpoint Flora Tang, Kamis (7/11).

Penjualan Xiaomi di China juga dikabarkan terus menurun hingga 38 persen dibanding pada tahun sebelumnya.
 


Xiaomi merupakan produk China yang menawarkan ponsel dengan harga terjangkau namun tetap dengan hardware yang baik. Cara ini kemudian diikuti oleh pesaingnya seperti OPPO dan Vivo yang justru saat ini telah melampaui kesuksesan penjualan Xiaomi. 

Kekalahannya di negeri sendiri tersebut mendorong Xiaomi untuk melebarkan pangsa pasarnya ke luar negeri. Terlebih setelah Amerika Serikat melarang Huawei dan juga Google yang tidak lagi memperpanjang izin Android pada ponsel Huawei. 

"Memang benar bahwa krisis Huawei di pasar luar negeri dapat memberi peluang bagi merek Android lain untuk mendapatkan saham yang telah hilang oleh Huawei," kata Tang dikutip dari KrAsia.


Hal tersebut tentu menjadi keuntungan bagi Xiaomi apalagi diantara para penggemar ponsel Android. Sejauh ini menurut Android Authority, belum ada ponsel Xiaomi yang sesuai dengan semua operator di Amerika Serikat. Namun kini Xiaomi telah memulainya dengan memasarkan produk skuter listrik, power bank hingga aksesoris lainnya.

Tak hanya sekadar memasarkan ponselnya di Eropa, Xiaomi bahkan telah mendirikan pusat riset dan pengembangan teknologi kamera di Finlandia pada Oktober 2019 lalu. Perusahaan yang berbasis di Beijing ini sangat serius untuk fokus menghadirkan kamera ponsel yang mumpuni. 

Dilansir dari Android Authority, terdapat 50 toko Xiaomi yang beroperasi di Eropa Barat pada akhir 2018. Paris bahkan memiliki toko Xiaomi terbesar di Eropa. 

Tak hanya di Eropa, Xiaomi juga merambah pasar besar lainnya seperti India, Rusia, Afrika, dan Jepang. Di Indonesia, Xiaomi bahkan telah menduduki posisi kedua dengan pangsa pasar sebesar 21 persen pada kuartal kedua 2019. Angka tersebut tak berbeda jauh dengan Samsung yang mencapai 27 persen.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191107201225-185-446501/xiaomi-berjaya-di-luar-kalah-di-negeri-sendiri
Share:

Recent Posts